PENGERTIAN
BATUAN BEKU
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa
Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma
yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di
bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan
sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma
dapat mendingin dan membeku di bawah atau di atas permukaan bumi. Bila membeku
di bawah permukaan bumi, terbentuklah batuan yang dinamakan batuan beku dalam
atau disebut juga batuan beku intrusive (sering juga dikatakan sebagai batuan
beku plutonik). Sedangkan, bila magma dapat mencapai permukaan bumi kemudian
membeku, terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif.Magma ini
dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di
mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu
dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau
perubahan komposisi.
Batuan Beku Dalam Magma yang membeku di bawah
permukaan bumi, pendinginannya sangat lambat (dapat mencapai jutaan tahun),
memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna bentuknya,
menjadi tubuh batuan beku intrusive. Tubuh batuan beku dalam mempunyai bentuk
dan ukuran yang beragam, tergantung pada kondisi magma dan batuan di
sekitarnya. Magma dapat menyusup pada batuan di sekitarnya atau menerobos
melalui rekahan-rekahan pada batuan di sekelilingnya.Bentuk-bentuk batuan beku
yang memotong struktur batuan di sekitarnya disebut diskordan, termasuk di
dalamnya adalah batholit, stok, dyke, dan jenjang volkanik.
1.) Batholit,
merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling besar dimensinya. Bentuknya tidak
beraturan, memotong lapisan-lapisan batuan yang diterobosnya. Kebanyakan
batolit merupakan kumpulan massa dari sejumlah tubuh-tubuh intrusi yang
berkomposisi agak berbeda. Perbedaan ini mencerminkan bervariasinya magma
pembentuk batholit. Beberapa batholit mencapai lebih dari 1000 km panjangnya
dan 250 km lebarnya. Dari penelitian geofisika dan penelitian singkapan di lapangan
didapatkan bahwa tebal batholit antara 20-30 km. Batholite tidak terbentuk oleh
magma yang menyusup dalam rekahan, karena tidak ada rekahan yang sebesar
dimensi batolit. Karena besarnya, batholit dapat mendorong batuan yang diatasnya.
Meskipun batuan yang diterobos dapat tertekan ke atas oleh magma yang bergerak
ke atas secara perlahan, tentunya ada proses lain yang bekerja. Magma yang naik
melepaskan fragmen-fragmen batuan yang menutupinya. Proses ini dinamakan
stopping. Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkna magma yang naik,
sehingga mengendap. Saat mengendap fragmen-fragmen ini bereaksi dan sebagian
terlarut dalam magma. Tidak semua magma terlarut dan mengendap di dasar dapur
magma. Setiap frgamen batuan yang berada dalam tubuh magma yang sudah membeku
dinamakan Xenolith.
2.) Stock,
seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil
dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta
suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit.
3.) Dyke, disebut juga gang, merupakan salah
satu badan intrusi yang dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil.
Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong
struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya.
4.) Jenjang
Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke
kepundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka
batuan beku yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi
disekitarnya.
BENTUK BATUAN
BEKU
Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur
batuan di sekitarnya disebut konkordan diantaranya adalah sill, lakolit dan
lopolit.
• Sill, adalah intrusi batuan beku yang
konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya. Berbentuk
tabular dan sisi-sisinya sejajar.
• Lakolit, sejenis dengan sill. Yang
membedakan adalah bentuk bagian atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung
atau cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip
dengan Sill. Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya
eksogen, batuan beku dapat tersingka di permukaan.
• Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit
hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.
Batuan beku dalam selain mempunyai
berbagai bentuk tubuh intrusi, juga terdapat jenis batuan berbeda, berdasarkan
pada komposisi mineral pembentuknya. Batuan-batuan beku luar secara tekstur
digolongkan ke dalam kelompok batuan beku fanerik. Batuan Beku Luar Magma yang
mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau lubang kepundan gunung api
sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi batuan ekstrusif.
Keluarnya magma di permukaan bumi melalui rekahan disebut sebagai fissure
eruption.
Pada umumnya magma basaltis yang
viskositasnya rendah dapat mengalir di sekitar rekahannya, menjadi hamparan
lava basalt yang disebut plateau basalt. Erupsi yang keluar melalui lubang
kepundan gunung api dinamakan erupsi sentral. Magma dapat mengalir melaui
lereng, sebagai aliran lava atau ikut tersembur ke atas bersama gas-gas sebagai
piroklastik. Lava terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis tergantung pada
komposisi magmanya dan tempat terbentuknya. Apabila magma membeku di bawah
permukaan air terbentuklah lava bantal (pillow lava), dinamakan demikian karena
pembentukannya di bawah tekanan air. Dalam klasifikasi batuan beku batuan beku
luar terklasifikasi ke dalam kelompok batuan beku afanitik. Klasifikasi Batuan
Beku atau klasifikasi batuan beku secara sederhana didasarkan atas tekstur dan
komposisi mineralnya. Keragaman tekstur batuan beku diakibatkan oleh sejarah
pendinginan magma, sedangkan komposisi mineral bergantung pada kandungan unsur.
Lebih dari 700 tipe batuan beku telah
berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.Berdasarkan
lokasi membekunya batuan tersebut,batuan beku dibagi atas tiga,yaitu batuan
beku dalam, batuan beku gang dan batuan beku luar.
1)
Batuan beku dalam
adalah batuan yang proses pembekuannya terjadi di dalam perut bumi.
2)
Batuan beku gang adalah
batuan beku yang terbentuk di dekat permukaan bumi, biasanya di sela-sela kerak
bumi.Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur
magma dan permukaan Bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer
mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal
mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang
besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.
3)
Batuan beku luar adalah
batuan beku yang terbentuk di luar atau permukaan bumi.